Friday, July 15, 2016

Sejenak Bersama Wanita Cantik


 “Saya teringat suatu peristiwa di dalam pesawat ketika pulang  dari Inggris (menuju Saudi Arabia) bersama seorang Syaikh yang biasa mengisi kajian di salahsatu televisi, selama perjalanan tersebut kami duduk bersama di pesawat.

Tidak jauh dari kami, duduk seorang pria warga negara Inggris dan di sampingnya duduk seorang wanita warga negara Inggris juga yang pakaiannya sangat seronok yang sedang membaca buku berbahasa Inggris.

Saya mengira bahwa wanita itu mungkin istri pria tersebut atau pacarnya atau saudarinya. Saya juga membaca buku dan terkadang berbicara dengan teman saya. Ketika kami berada dipesawat matahari sudah terbenam (sudah masuk waktu maghrib, pent).

Saya bertanya kepada teman yang duduk disamping saya : “Abu Abdulloh (sepertinya Abu Abdulloh adalah As Syaikh ‘Aaidh Al Qorni hafidzohulloh, karena beliau adalah guru dan sahabat As Syaikh Al ‘Arifi hafidzohulloh) : Apakah kita akan sholat sekarang  atau nanti saja ketika kita sudah sampai ?”.

Beliau menjawab : Tidak, Nanti saja, waktu maghrib masih ada dua jam lagi, kita akan sholat di Riyadh”.
Jawabku : “Baiklah” kemudian saya melanjutkan baca buku.

Kita kaget, tiba-tiba wanita tersebut berdiri kemudian membuka bagasi atas lalu mengeluarkan tas dan mengambil abaya (gamis yang longgar) dan kerudungnya dari tas tersebut kemudian memakainya lalu sholat Maghrib, padahal  penampilannya sangat seronok.

Saya  bersyahadat dengan suara pelan : “Saya bersaksi bahwasanya  tidak ada tuhan yang berhak dibadahi dengan benar selain Alloh dan bahwasanya Muhammad adalah  Utusan Alloh“.

Abu Abdulloh berkata : “ Lihat, lihat ! dia sholat, demi Alloh dia sholat ”.

Saya menjawab :  “ Seharusnya kitalah yang sholat, wajah kita ceria karena berpenampilan seperti ini ( berpenampilan seperti orang sholeh tapi tidak berani sholat di pesawat), sementara wanita itu (walupun berpenampilan seronok dia berani) sholat di pesawat, ayo bangun, mari kita sholat !”.

Lalu kami bangun dari tempat duduk untuk menunaikan sholat,  adapun wanita tersebut sudah selesai melakasankan sholat. Dia melepas abaya dan kerudungnya lalu memasukannya ke dalam tasnya kemudian duduk kembali.

Kemudian saya menghampirinya seraya  berkata kepadanya : “ Baarakallohu fiik, semoga Alloh membalasmu dengan kebaikan”.

Tentunya saya tidak memandangnya saat bicara, sekali lagi, saya tidak memandanginya. Saya tegaskan hal ini, supaya tidak ada yang mengatakan : Syaikh sengaja berlama-lama meberikan nasehat  kepadanya karena perempuan tersebut cantik ”. Tidak, tidak, tidak seperti itu.

Atau dia mengatakan mungkin wanita tersebut  berkata : “Sudahlah !, saya sudah memahami nasihat anda !” akan tetapi syaikh malah berkata : “Belum, anda harus lebih faham lagi !” hal tersebut tidak seperti itu (hendaklah anda berbaik sangka kepada saya, pent).

Saya katakan kepadanya : “ Saya sangat bersyukur anda telah menunaikan sholat, semoga Alloh membalasmu  dengan kebaikan !, ini menandakan adanya kebaikan dan iman pada dirimu”.

“Wahai saudariku, akan tetapi, seandainya engkau meningkatkan lagi kebaikan ini dengan tetap memakai abayamu, itu akan lebih baik untukmu”.

Dia menjawab : “Semoga Alloh membalas anda dengan kebaikan, tolong do’akan saya, tolong do’akan saya !”, kemudian saya pergi.


Walaupun orang yang berada dihadapamu terlihat menampakan kemaksiatan-kemaksiatan, ketahuilah bahwa masih ada sifat kebaikan pada dirinya yang mungkin bisa meningkat. Mungkin keburukannya 90% tapi masih ada 10% kebaikannya, maka tambahlah 10% kebaikan itu terus menerus sehingga kebaikan itu menjadi 50% !,  jangan langsung  berkata : “Kamu ahli maksiat,  kamu tukang berbuat dosa”.

“Teruslah nasihatkan kebaikan !, mudah-mudahan Alloh memperbaiki pelaku maksiat melalui perantaraanmu !”.


(Diterjemahkan oleh Abu Wafiyyah Zamzam Alhawari, dari ceramah As Syaikh Muhammad Al ‘Arifi hafidzohulloh berjudul kisah Al ‘Arifii bersama wanita cantik, sumber : https://www.youtube.com/watch?v=WuVs2bdhd2E,  Jatikramat, jum’at, 11 Syawwal 1437 H bertepatan dengan 15 juli 2016 H ).

No comments:

Post a Comment